PROFIL
PROFIL
KONTAK
KONTAK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
STANDAR PELAYANAN PUBLIK
TRANSPARANSI KEUANGAN
TRANSPARANSI KEUANGAN
MEDIA DAN INFORMASI
MEDIA DAN INFORMASI
LAIN-LAIN
LAIN-LAIN

Orientasi Guru Pembina KSPAN Denpasar 2025, Perkuat Peran Sekolah dalam Pencegahan HIV dan NAPZA

Orientasi Guru Pembina KSPAN Denpasar 2025, Perkuat Peran Sekolah dalam Pencegahan HIV dan NAPZA

Denpasar – Dalam upaya memperkuat peran sekolah dalam penanggulangan HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar menggelar kegiatan orientasi bagi guru pembina Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) tingkat SMP dan SMA/SMK se-Kota Denpasar. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu, 24–25 Juni 2025, bertempat di ruang pertemuan BNN Kota Denpasar.

Kegiatan orientasi ini secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Denpasar, I Nyoman Dana, SKM., M.Kes., Mewakili Wakil Walikota Denpasar dan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Tri Indarti, S.KM. Dalam sambutannya, Nyoman Dana menegaskan pentingnya peran guru dalam membina generasi muda agar lebih sadar terhadap isu kesehatan, terutama HIV dan penyalahgunaan narkoba.

Sebanyak 35 guru pembina KSPAN dari jenjang SMP dan 35 dari jenjang SMA/SMK turut serta dalam kegiatan ini. Para peserta mendapatkan berbagai materi edukatif dari sejumlah narasumber profesional yang berkompeten di bidangnya. Mereka tidak hanya dibekali dengan pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan praktis untuk diterapkan dalam pembinaan siswa di sekolah masing-masing.

Materi pertama disampaikan oleh Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Denpasar yang mengupas tuntas tentang epidemiologi HIV dan kebijakan penanggulangannya di Kota Denpasar. Peserta diajak memahami tren penyebaran HIV serta langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan pemerintah daerah dalam menanggulangi permasalahan tersebut.

Selanjutnya, Kisara PKBI Bali memberikan materi tentang kesehatan reproduksi remaja. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk lebih peka dalam mendampingi siswa menghadapi masa pubertas dan pentingnya pendidikan seksual yang komprehensif sebagai upaya preventif terhadap perilaku berisiko.

Yayasan Kosala Bali turut memberikan sesi pelatihan bertajuk “Mendengarkan Perasaan dan Kebutuhan”, yang bertujuan membekali guru dengan keterampilan empatik dalam mendampingi siswa. Materi ini mendapat respons positif karena sangat relevan dengan dinamika psikologis remaja saat ini.

Tak ketinggalan, BNN Kota Denpasar menyampaikan materi P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba), yang menyoroti bahaya narkoba serta upaya pencegahannya di lingkungan sekolah. Kegiatan diakhiri dengan materi mengenai psikologi remaja oleh Desak Ulan Sukmaning Ayu, S.Psi., M.Psi., Psikolog dari RSUD Wangaya, yang mengupas karakteristik dan tantangan emosional remaja masa kini.

Selain sesi materi, kegiatan ini juga diwarnai dengan berbagai permainan interaktif dan simulasi praktik sebagai media pembelajaran yang menyenangkan. Suasana akrab dan dinamis selama dua hari orientasi ini diharapkan dapat mempererat jejaring antar guru pembina KSPAN dan mendorong lahirnya inovasi program pembinaan yang lebih efektif di masing-masing sekolah.